Trip to Bintan Part 2
Day 2, March 12th, 2021
Rundown perjalanan hari
ini dimulai pukul 09.00 WIB. Sebelum itu tentu saja sarapan dulu dihotel. Hotel
yang kami pilih menurutku pribadi sudah mendekati sempurna untuk harga segitu,
tapi jika ada yang tanya apa kekurangan hotel ini. Aku akan menyebut
makanannya. Aku kurang paham, apakah memang ciri khas disini atau memang hanya
dihari itu. Tapi menurutku makanan dihotel tasteless, sebagai anak micin
kayanya kurang micin itu ga nendang hahahah.
Dari sebelum sampai ke Tanjung
Pinang, Kak Visca sudah reservasi rental mobil seharga Rp 250,000 /hari diluar
uang bensin. Cara pemesanannya cukup mudah, cukup foto KTP dan SIM lalu mobil
akan diantar ke tempat perjanjian. Lalu pukul 09.30 mobil datang dan kami
berangkat menuju Bintan. Perjalanan ke Bintan memakan waktu 1 jam 30 menit. Perjalanan
alhamdulillah lancar jaya, dengan tujuan pertama kami adalah Gurun Pasir dan
Telaga Biru.
Gurun Pasir dan Telaga Biru
merupakan destinasi yang berlokasi sama. Menurut informasi yang ku baca
diinternet, Gurun Pasir ini dulunya adalah bekas area pertambangan pasir
bauksit yang kini mengeras. Pertambangan ini terbengkalai selama puluhan tahun
dan terabaikan tapi menjadi karya alami yang masya Allah indah sekali, apalagi
telaga birunya. Telaga biru ini tercipta dari cekungan cekungan tanah pasir
bekas galian yang tidak direklamasi lalu terisi oleh air hujan dan lama
kelamaan menjadi telaga dengan air biru cerah. Gurun Pasir disini tidak sama
dengan Gumuk Pasir di Jogja ya sahabat, jika di Jogja pasirnya bisa digunakan
main ski pasir, kalau disini pasirnya sudah mengeras. Jadi hanya bisa digunakan
untuk swafoto.
Biaya masuk area wisata ini cukup dengan Rp 10,000 /orang. Sudah termasuk biaya parkir, jadi pas sudah sampai area tidak ada kang parkirnya. Fasilitas nya juga lengkap, ada banyak warung-warung kecil yang menyediakan makanan, es kelapa muda, payung dan topi ala-ala pantai. Disini juga tersedia mushola kecil dan toilet. Kamu ga perlu khawatir kalau berkunjung kesini. Pada saat kami berkunjung, tempat itu lumayan sepi, mungkin karena pandemi dan juga hari jumat (mungkin orang-orang prefer hari sabtu atau minggu).
Menurut Kak Visca, Batam dan
kepulauannya itu terkenal dengan cuaca panas terik setiap hari. Sudah menjadi
makanan sehari hari cuaca dan suhu panas di Batam, termasuk juga di Bintan dan
sekitarnya. Namun saat itu, Bintan menyambut kami dengan caranya sendiri, hujan
deras sejak kami meninjakkan kaki di Gurun :’D. Sepertinya kami disuruh santai
sejenak dan tidak terburu-buru. Telaga Biru makin biru cerah terkena air hujan.
Cuaca setelah hujan juga makin bagus untuk foto di gurun. Alhamdulillah alhamdulillah...
semua ada hikmahnya. Setelah hujan kami makan dan minum diwarung sekitar.
Harganya standar warung pada umumnya. Aku memesan es teh manis, rasanya seperti
es teh (oke, nice info gun), tapi lebih enak karena minumnya sehabis hujan dan ngeteh
with a view hehehe.
to be continued...
Comments
Post a Comment